|
| Suasana interaktif saat mahasiswa KKN 020 Ubhara memberikan edukasi pencegahan bullying melalui media visual dan role playing kepada siswa-siswi SDN Ledug 2 |
Maraknya kasus bullying atau perundungan di berbagai jenjang pendidikan mendorong Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 020 Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya mengambil tindakan nyata. Melalui program edukasi intensif, kelompok ini menyelenggarakan sosialisasi pencegahan bullying yang ditujukan khusus kepada siswa-siswi SDN Ledug 2, Kecamatan Prigen.
Sosialisasi ini merupakan wujud komitmen Kelompok KKN 020 dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan suportif, sejalan dengan konsep Sekolah Ramah Anak.
Metode Edukasi yang Ramah Anak dan Interaktif
Dalam kegiatan yang berlangsung interaktif tersebut, anggota KKN Ubhara Surabaya menyampaikan materi dengan pendekatan yang mudah dipahami oleh anak usia sekolah dasar. Metode yang digunakan meliputi pemutaran video animasi edukatif, role playing (bermain peran), serta sesi tanya jawab berhadiah.
- Video Animasi Edukatif - Media visual yang menarik untuk menjelaskan konsep bullying dengan cara yang mudah dipahami anak-anak
- Role Playing (Bermain Peran) - Siswa diajak terlibat langsung dalam simulasi situasi bullying dan cara mengatasinya
- Sesi Tanya Jawab Berhadiah - Interaksi dua arah untuk memastikan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan
Ardiansyah Putra dan Vania Zahroh Athira, perwakilan dari Kelompok 020 KKN Ubhara Surabaya, menjelaskan pentingnya intervensi sejak dini.
Kami berupaya keras untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai dampak negatif dari bullying. Bukan hanya dampak fisik, tetapi juga luka emosional yang bisa dirasakan korban. Dengan mengajarkan empati, kami berharap siswa-siswi SDN Ledug 2 tidak hanya tahu apa itu bullying, tetapi juga enggan melakukannya karena memahami rasa sakit yang ditimbulkan.
Ardiansyah Putra & Vania Zahroh Athira, Anggota KKN 020 Ubhara
Fokus pada Pembangunan Empati dan Kesadaran
Program edukasi ini tidak sekadar memberikan definisi teoritis tentang bullying, tetapi lebih menekankan pada pembangunan karakter dan empati pada diri siswa. Anak-anak diajak untuk memahami bahwa setiap tindakan dan perkataan memiliki dampak yang nyata terhadap orang lain.
Info!
Pendekatan empati terbukti lebih efektif dalam mencegah bullying dibandingkan sekadar larangan, karena anak-anak memahami alasan mengapa perundungan tidak boleh dilakukan.
Dampak Bullying yang Perlu Dipahami
Dalam sosialisasi tersebut, tim KKN 020 menyampaikan berbagai dampak bullying yang perlu dipahami oleh siswa, antara lain:
| Jenis Dampak | Penjelasan |
|---|---|
| Dampak Fisik | Luka, memar, atau cedera yang dapat langsung terlihat |
| Dampak Emosional | Trauma, kecemasan, dan ketakutan yang berkepanjangan |
| Dampak Psikologis | Menurunnya rasa percaya diri dan harga diri korban |
| Dampak Sosial | Kesulitan berinteraksi dan menarik diri dari lingkungan |
| Dampak Akademik | Penurunan prestasi dan motivasi belajar di sekolah |
Sekolah Ramah Anak: Lingkungan Belajar yang Aman
Kegiatan sosialisasi ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan konsep Sekolah Ramah Anak. Konsep ini menekankan pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan optimal anak.
SDN Ledug 2 sebagai salah satu sekolah yang berkomitmen terhadap kesejahteraan siswa, menyambut baik program edukasi yang diselenggarakan oleh Kelompok KKN 020 Ubhara Surabaya.
Bentuk-Bentuk Bullying yang Perlu Diwaspadai
Dalam sosialisasi, tim KKN juga menjelaskan berbagai bentuk bullying yang perlu diwaspadai:
Bullying Verbal
Perundungan yang dilakukan melalui kata-kata, seperti mengejek, menghina, memberi julukan buruk, atau mengancam secara lisan.
Bullying Fisik
Perundungan yang melibatkan kontak fisik seperti memukul, menendang, mendorong, atau merusak barang milik korban.
Bullying Sosial
Perundungan yang bertujuan merusak hubungan sosial korban, seperti mengucilkan, menyebarkan rumor, atau mempermalukan di depan umum.
Cyberbullying
Perundungan yang terjadi melalui media digital seperti pesan teks, media sosial, atau platform online lainnya.
Peran Penting Semua Pihak dalam Pencegahan Bullying
Keberhasilan pencegahan bullying tidak hanya bergantung pada edukasi di sekolah, tetapi juga memerlukan keterlibatan aktif dari berbagai pihak:
- Siswa - Memahami dampak bullying dan berani melaporkan jika melihat atau mengalami perundungan
- Guru - Mengawasi interaksi siswa dan segera menangani indikasi bullying yang terjadi
- Orang Tua - Memantau perilaku anak di rumah dan menjalin komunikasi terbuka tentang kehidupan sosial anak
- Masyarakat - Menciptakan lingkungan yang kondusif dan suportif bagi tumbuh kembang anak
Pencegahan bullying adalah tanggung jawab bersama. Ketika semua pihak berperan aktif, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi setiap anak untuk tumbuh dan berkembang.
Tim KKN 020 Universitas Bhayangkara Surabaya
Harapan untuk Masa Depan
Melalui program sosialisasi anti-bullying ini, Kelompok KKN 020 Universitas Bhayangkara Surabaya berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan generasi yang lebih peduli, empati, dan menghargai perbedaan.
Program edukasi seperti ini diharapkan dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan, tidak hanya di SDN Ledug 2, tetapi juga di sekolah-sekolah lain di wilayah Prigen dan sekitarnya.
|
| Foto Bersama KKN LOKSAMGRAHA Universitas Bhayangkara Surabaya |
Info!
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun Akademik 2025/2026 yang dilaksanakan oleh Kelompok 020 Universitas Bhayangkara Surabaya di Desa Paras, Kelurahan Ledug, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.